Diambil dari http://info-biografi.blogspot.com/2010/04/biografi-raden-ajeng-kartini.html dan http://hastomo.net/pendidikan/sejarah/mengenal-lebih-dekat-ibu-ra-kartini-dan-fakta
Seorang sosok pejuang wanita yang gigih untuk memperjuangkan kaumnya,
yaitu kaum wanita yang ketika jaman beliau dulu wanita selalu dipandang sebagai
kaum lemah yang tugasnya hanya bekerja diapur dan mengurus rumah tangga. Tapi
berkat beliau kaum wanita bisa menunjukkan bahwa mereka juga adalah kaum yang
menentukan, pantas untuk memimpin dan revolisioner. Berikut ini biografi
singkat beliau Raden Ajeng Kartini.
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas
bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia
lahir pada tahun 1879 di kota Rembang . Ia adalah putri dari istri pertama,
tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji
Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial
waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena
M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden
Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan
itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan
ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua
saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran
Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini,
Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12
tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di
sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun,
ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar
sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari
Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari
buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir
perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena
ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon
kemudian mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan
R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa dan menjadikannya sebuah buku.
Abendanon adalah orang yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan,
Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda.
Fakta Tentang R.A. Kartini
1. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang
Berdasarkan
fakta, ternyata R.A. Kartini tidak pernah membuat buku Habis Gelap Terbitlah
Terang. Buku tersebut sebenarnya merupakan kumpulan surat yang dikirimkan RA
Kartini kepada temannya. Buku itu sebenarnya disusun oleh Mr. J.H.
Abendanonmenamai. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang
arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku kumpulan surat Kartini ini
kemudian diterbitkan pada tahun 1911.
2.Nama
Panggilan
Faktanya
R.A. Kartini tidak suka dipanggil Raden Ayu, dia lebih suka dipanggil “Katini”
saja. Hal ini diketahui saat ayahnya pertama kali memberinya gelar Raden Ayu
sesaat setelah dia pulang sekolah. Setelah pemberian gelar itu dia terus
memikirkan dua kata itu, dia pandang lingkungannya, dan terantuklah mata
batinnya pada kenyataan, betapa banyak Raden Ayu disekelilingnya. Dan
diam-diam, Kartini mempelajari, apa Raden Ayu itu sesungguhnya. Dan akhirnya
dia tahu, Raden Ayu adalah status yang tak layak dibanggakan, sehingga dia pun
tak mau memakai gelar itu.
3.
Kontroversi
Faktanya,
banyak sekali kontroversi tentang hari kartini. Banyak dari kalangan sejarawan
yang masih meragukan tentang perjuangan RA kartini dan jasa – jasanya, namun
yang paling santer terdengar adalah keraguan tentang naskah dalam buku habis
gelap terbitlah terang. banyak yang menyangsikan kebenaran dari buku itu,
pasalnya tidak ada orang lain yang pernah melihat naskah asli dari surat –
surat Kartini selain Mr. J.H. Abendanonmenamai.
4.
Nama Jalan di Belanda
Nama
R.A Kartini tampaknya terkait erat dengan belanda. Hal ini terbukti dari empat
jalan raya di Belanda, tepatnya di kota Amsterdam, Utretch, Veerlo, dan kota
Harleem yang mencantumkan nama Kartini sebagai salah satu nama jalan di kota
tersebut.
Selain diadakan nya acara Kartini Day di SMKN 1 Kedawung, juga diadakan acara Bazar, yang dimana acara Bazar ini setiap pembeli membeli aneka macam jajanan tidak boleh membayar dengan menggunakan uang, tetapi beyar dengan menggunakan kupon yang telah di tukar dengan uang.
Dalam acara Kartini Day ini juga diadakan lomba, diantara lomba-lomba itu adalah:
1. Lomba Fahion Show
2. Lomba Vocal Group
3. Lomba Joged
4. Lomba Rias Muka
5. Lomba Rias Tumpeng
Dalam acara Kartini Day ini banyak siswa-siswi SMKN 1 Kedawung yang memperebutkan hadiah dari kuis yang diadakan oleh Radio FM . Diantara hadiah-hadiah itu adalah seperti VCD dan NOVEL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar