Pada tanggal 2 Mei 2014 pukul 08.00 tepatnya dihalaman SMNK 1 Kedawung,
semua guru dan siswa-siswi SMKN 1 Kedawung melaksanakan upacara PERINGATAN HARI
PENDIDIKAN NASIONAL yang di Pembinai oleh Bapak Baban Barlian, seiring upaca
PERINGATAN HARDIKNAS ini berjalan dengan lancar dan dibantu oleh petugas
upacara Bapak Baban Barlian membacakan surat dari KEMENDIKBUD pusat (Kementrian
Pendidikan dan Budaya).
Hari Pendidikan Nasional Indentik dengan KI HAJAR DEWANTARA, sebagai
bapak Pendidikan Nasional, hari lahirnya di peringati sebagai HARI
PENDIDIKAN NASIONAL dan ajarannya dipakai sebagai jargon (semboyan) oleh
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia yaitu:
TUT WURI HANDAYANI,ING MADYA MANGUN KARSA, ING NGARSA SUNG TULADA
artinya dibelakang memberi dorongan ditengah menciptakanpeluang untuk
berkarsa, didepan memberi teladan.
1.
KELAHIRAN KI HAJAR
DEWANTARA
Di lingkungan
Keraton Jogjakarta tgl 02 mei 1889 lahirlah RADEN MAS SOEWARDI SURYADININGRAT
yang kelak pada tahun 1922 berubah nama menjadi KI HAJAR DEWANTARA.
Raden Mas Soewardi Suryadiningrat (Ki Hajar Dewantara) semasa kecil
sekolah di ELS (SD Belanda) , kemudian melanjutkan ke STOVIA (sekolah dokter
bumi putra) sekarang adalah fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Namun
tidaktamat karena sakit, setelah itu ia bekerja sebagai wartawanberbagai koran
yang terbit tulisannya tajam, komunikatif,dengan semangat anti kolonial atau
anti penjajah.
3.
AKTIVITAS PERGERAKANNYA
Selain menjadi wartawan muda K H Dewantara juga aktif di organisasi
sosial dan politik :
1. Tahun 1908
aktif di organissasi BUDI UTOMO sebagai seksi propaganda
2. Pada 25
desember 1912 bersama dengan DOUWES DEKKER dan CIPTO MANGUNKUSUMO mendirikan
organisasi sekaligus partai INDISCHE PARTIJ yang bertujuan mencapai Indonesia
Merdeka, namun partai ini ditolak oleh pemerintah belanda.
3. Pada tahun
1913 K H Dewantara dan kawan-kawan membentuk KOMITE BUMI PUTRA dengan tujuan
melancarkan kritik terhadap pemerintah belanda yang bermaksud merayakan 100
tahun Kemerdekaan Belanda dari prancis, untuk membiayai pesta tersebut
pemerintah Belanda menarik uang dari rakyat jajahan nya .K H Dewantara
mengkritiknya lewat tulisan yang dalam bahasa belanda
ALS IK EEN NEDERLANDER WAS
artinya SEANDAINYA AKU SEORANG BELANDA
dan EEN VOOR ALLEN MAAR OOK ALLEN VOOR EEN
artinya SATU NUTUK SEMUA TETAPI SEMUA UNTUK SATU JUGA
Akibat tulisannya itu ia dijatuhi hukuman dibuang di pulau Bangka tanpa
proses pengadilan. Kedua sahabatnya Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo
berusaha membela lewat tulisan,mereka juga dianggap menghasut rakyat untuk
memberontak pada pemerintah kolonial keduanya juga dibuang di Kupang dan Banda
mereka semua menolak nya, pada tahun 1913 mereka minta diasingkan ke Negeri
Belanda dan keinginan mereka diterima dan dikabulkan. Mereka pulang pada tahun
1918 dengan memperoleh Europeesche Acte suatu ijazah pendidikan bergengsi yang
kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya.
4.
PENDIRIAN TAMAN SISWA
Bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkosumo tanggal 13 juli 1922 Ki
Hajar Dewantara mendirikan PERGURUAN NASIONAL TAMAN SISWA yaitu perguruan yang mendidik para siswanya
untuk memiliki rasa nasionalisme sehingga meu berjuang untuk memperoleh
kemerdekaan. Pada saat itu juga ia berusia 40 tahun dan mengganti namanya dari
Raden Mas Soewardi Suryadininggrat menjadi Ki hajar Dewantara tanpa memakai
Raden Mas.
Ki Hajar Dewantar tetap rajin menulis tetapi bukan lagi soal politik
melainkan soal pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan, melalui tulisan
itulah ia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa
Indonesia.
5.
PENGABDIAN DI MASA
INDONESIA MERDEKA
Tahun 1943 ketikan jepang menduduki indonesia Ki hajar Dewantar bergabung
ke pusat tenaga rakyat (PUTERA) dan menjadi salah seorang pimpinan bersama
Soekarno-Hatta dan lain-lain. Setelah Indoesia merdeka ia pun dipercaya
menjabat menteri pendidikan,pengajaran dan kebudayaan yang pertama.berbagai
aktivitasnya dalam memperjuangkan pendidikan di tanah air sebelum hingga
indonesia merdeka tersebut membuatnya dianugerahi gelar doctor kehormatan
(doctor honoris kausa dengan gelar Dr.H.C) oleh universitas tertua di Indonesia
UGM 1957.
Ki Hajar Dewantara, pendidik asli Indonesia, melihat manusia pada sisi
kehidupan psikologiknya yaitu manusia memiliki daya yaitu cipta, karsa dan
karya berarti pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya
secara seimbang.
Ki Hajar Dewantara pada 28 April 1959 meninggal di jogjakarta. Atas
jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum termasuk mendirikan perguruan TAMAN
SISWA ia ditetapkan sebagai pahlawan pergerakan nasional dan mendapat gelar
BAPAK PENDIDIKAN NASIONAL dengan surat keputusan presiden Republik indonesia
no. 305 tahun 1959 tanggal 28 november 1989 dan tanggal 2 Mei ditetapkan
sebagai HARI PENDIDIKAN NASIONAL.
Itulah Ki hajar Dewantara bangsa ini perlu mewarisi semangatnya dalam
memajukan manusia Indonesia dengan sepenuh hati dan tanpa membeda-bedakan agam,
etnis, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial dan jenis
kelamin.
Akhirnya kita perlu menyadari bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan
manusia sesuai kodrat, fungsi dan panggilan hidupnya. Pendidikan hendaknya
menghasilkan pribadi yang manusiawi berguna dan berpengangaruh di masyarakatnya,
yang bertanggung jawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur
dan berkeahlian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar